Padi Organik Tasikmalaya Tembus USA
Emily Sutanto, pemilik PT. Bloom
Agro, memulai usahanya di bidang pertanian terutama padi organik dengan
menggunakan System Rice Intensification (SRI) ini awal 2008 lalu. Hanya dalam
waktu 1,5tahun ia telah berhasil menghantarkan beras produksi petaninya untuk
diekspor ke Amerika. Tepatnya Agustus 2009 lalu, sebanyak 18 ton beras organik
asal Tasik dikirimkan.
"Dalam waktu dekat, mungkin bulan
ini saya juga akan mengirim ke Malaysia." ujarnya setelah memberikan ceramah
singkat di depan mahasiswa IPB dalam ajang Interntional Conference on Promising
Practices for the Development of Sustainable Paddy Fields,(8/10).
Dalam acara yang di gelar oleh
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB di IPB International Convention
Center (IICC) ini Emily berbagi pengalaman tentang usahanya.
Semua berawal dari hasil
komunikasinya dengan Solihin GP (Mantan Gubernur Jawa Barat) tahun lalu. "Waktu
itu, Pak Solihin mengatakan bahwa ada sejumlah petani padi organik di Tasikmalaya
yang minta bantuan untukdipasarkan produknya ke Amerika. Saat itu saya masih
ragu, benarkah itu padi organik. Karena dikatakan organik itu tidak sekadar
tanpa pestisida. Namun, setelah saya melihat langsung ke Tasik, saya langsung
tertarik karena petani-petani di sana menggunakan sistem SRI dimana dengan
sistem ini kita bisa menghemat air sebanyak 40%, menjaga kesuburan tanah dan
mengurangi emisi gas rumah kaca," ujarnya.
Mulai dari situlah, Emily
mempelajari semuanya dari awal mulai tentang pertanian, beras, bisnis dan proses ekspor.
Ilmu yang ia miliki tidak ada hubungannya sama sekali dengan pertanian yakni
Master of International Management dari Australia.
Kendala awal yang ia hadapi
adalah bagaimana menembus pasar Amerika. Pasar ekspor mempunyai standar organik
yang ketat. "Saya langsung buat tiga sertifikat standar organik untuk ekspor ke
Amerika, Eropa, dan Jepang. Tiga negara ini lah yang paling ketat dalam proses
impornya. Selain itu pendekatan kepada petani pun tidak mudah, jadi harus ada
sistem yang kuat" ujarnya.
Kemudian dengan luas lahan 330 ha
dan jumlah petani mitra sebanyak 2333 orang, Emily mengincar Amerika
,Singapura, Malaysia dan Hongkong sebagai sasaran produknya. Beras organik yang
ia jual masih mengandung 90% berbagai macam vitamin dan mineral yag terkandung
di dalam beras.
"Harapan saya saat ini adalah
adanya dukungan dari pemerintah dan para petani menjadi lebih maju serta lebih
inovatif. Selain itu, untuk mahasiswa IPB jangan jadi follower tapi harus
menjadi leader," ujarnya.
Sementara itu, Ir. Lusi Fausiah,
M.Ec, staf Pengajar IPB mengatakan bahwa Emily merupakan sosok muda yang
mempunyai keberanian untuk menghadapi tantangan."Spirit untuk berani menghadapi
tantangan itu harus ada," tambahnya.(zul)