Hebat! Mahasiswa IPB Ciptakan Aplikasi untuk Pengguna Tunanetra Berbelanja Online

Hebat! Mahasiswa IPB Ciptakan Aplikasi untuk Pengguna Tunanetra Berbelanja Online

hebat-mahasiswa-ipb-ciptakan-aplikasi-untuk-pengguna-tunanetra-berbelanja-online-news
Prestasi

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak hentinya berkreasi dan berprestasi. Kali ini dua mahasiswanya berhasil menyabet Juara 1 Hackathon pada Ajang Tokopedia DevCamp 2018. Ajang bergengsi ini diadakan pada tanggal 27-31 Agustus 2018, di Tokopedia Tower, Jakarta.

Mereka adalah Saeful Ramadhan dan Jodhi Lesmana Putra yang berhasil membawa pulang piala kemenangan. Keduanya merupakan mahasiswa dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB Angkatan 52.

“Sebenarnya kami mendaftar perlombaan ini secara individu, kemudian pihak Tokopedia membuatkan tim yang terdiri dari saya dan Jodhi, yang kebetulan dari IPB, dan Frieda Uswatun Hasanah dari ITS,” ujar Saeful.

Dalam perlombaan ini peserta ditantang untuk melakukan Hackathon, yaitu membuat aplikasi dalam waktu yang sangat singkat selama 24 jam. Saeful dan tim berhasil menciptakan aplikasi voice recognition. Aplikasi ini dikhususkan untuk para pengguna tunanetra yang ingin berbelanja online di Tokopedia. Aplikasi ini pun sudah berhasil disimulasikan di website Tokopedia.

Cara kerja aplikasi ini adalah sistem (website) melakukan “question & answer” (Q&A) kepada pengguna untuk mengumpulkan data transaksi yang diinginkan. Sebagai contoh, ketika pengguna ingin membeli pulsa, maka sistem akan bertanya kepada pengguna berapa jumlah nominalnya, apa kartunya, dan metode pembayarannya menggunakan voice recognition. Setelah proses Q&A selesai, maka sistem akan melakukan otomasi ke proses pengisian data hingga transaksi selesai di website tokopedia.

Menurut Saeful, awal mula mendapatkan ide ini adalah karena ide-ide mereka sebelumnya ditolak oleh mentor. “Kami cukup frustasi untuk mencari ide apa yang benar-benar fresh. Satu hari sebelum Hackathon dimulai, tiba-tiba salah seorang teman kami memberikan saran untuk membuat sistem belanja online yang bisa membantu orang-orang difabel. Kemudian muncullah ide untuk membuat sistem yang memanfaatkan voice recognition untuk belanja di tokopedia,” katanya.

Keduanya mengaku sangat senang dan tidak menyangka bisa menjadi juara pertama dalam perlombaan ini. “Ini di luar ekspektasi kami. Kami tidak menyangka ide kami berhasil disimulasikan langsung di website tokopedia, meskipun hanya beberapa fungsi,” kata Jodhi.

Keduanya berharap aplikasi ciptaan mereka tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut dan bisa diimplementasikan ke dalam sistem yang lebih besar.  "Semoga ketika berhasil diimplementasikan, aplikasi ini bisa sangat membantu pengguna tunanetra yang kesulitan untuk berbelanja online,” tambah Jodhi. (NIRS/ris)