Selamat, Guru Besar IPB Ini Terpilih Jadi Anggota Kehormatan IAFoST

Selamat, Guru Besar IPB Ini Terpilih Jadi Anggota Kehormatan IAFoST

selamat-guru-besar-ipb-ini-terpilih-jadi-anggota-kehormatan-iafost-news
Prestasi

Prof. Hanny Wijaya, Guru Besar  bidang ilmu dan teknologi pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), terpilih menjadi anggota kehormatan IAFoST (International Academy of Food Science and Technology) pada tahun 2018. Inagurasi tahun ini akan diselenggarakan pada kongres IUFoST (International Union of Food Science and Technology) di Mumbai, India pada tanggal 23-27 Oktober 2018. 

Prof. Hanny merupakan satu-satunya perwakilan yang terpilih dari Indonesia. Perwakilan  direkomendasikan oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) setelah tahapan penyaringan.

"Awalnya saya tidak terlalu berharap banyak bisa terpilih karena  teman-teman nominasi lainnya memiliki track record yang bagus-bagus juga. Ketika terpilih, saya sangat bahagia. Terlebih setelah tahapan yang dilalui. Memperoleh penghargaan bergengsi ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan, karena berarti kiprah saya diakui. Akan tetapi di sisi lain, saya juga merasa semakin berhutang budi pada banyak pihak, karena tidak mungkin saya bisa seperti sekarang ini tanpa adanya peran orang lain. Bagi saya penghargaan ini merupakan awal dari kewajiban saya untuk dapat memberikan hal-hal yang terbaik dan lebih  profesional dalam bidang yang saya tekuni ini," terang Prof. Hanny.

Terpilihnya Prof. Hanny sebagai bagian dari lAFoST tak lepas dari rekam jejak dan kiprahnya dalam ilmu pangan  dan teknologi pangan terutama dalam membuat berbagai inovasi. Pada tahun 2018, Prof. Hanny memegang posisi penting pada institusi maupun berbagai asosiasi di bidang terkait. Misalnya, sebagai Head of Food Chemistry Division, Hokkaido University Ambassador, President of Indonesian Society for Functional Foods and Nutraceuticals (ISFFN), President of Indonesian Flavor and Fragrance Association (AFFI), selain sebagai peneliti di  Biopharmaca Research Center dan Seafast IPB.

Mendedikasikan dirinya untuk pendidikan anak bangsa telah ia tekuni sejak lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1982. Selama kurang lebih 36 tahun, ia berkiprah menjadi seorang pendidik sekaligus ilmuwan di bidang ilmu dan teknologi pangan.

Prof. Hanny menyampaikan prinsip hidupnya untuk tidak berhasil di atas kegagalan orang lain. Prinsip kedua ialah melakukan sesuatu harus sepenuh hati dan dikerjakan secara totalitas. Prinsip ketiga yakni mencintai pekerjaan yang ditekuni disertai kejujuran komitmen. "Saya tidak mau sekedar menjadi kuli, yang melakukan sesuatu karena perintah. Jadi dalam bekerja harus ada semangat untuk bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang disertai semangat inovasi. Selain itu, harus selalu gigih agar bisa berguna buat diri sendiri dan buat orang lain juga," tambahnya. Prinsip inilah yang tetap menjadi motivasi untuknya dalam berkarya, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa sering terkendala dengan kondisi infrastruktur Indonesia yang masih serba terbatas. 

Keahliannya dalam ilmu dan teknologi pangan, membuatnya mendapat banyak sekali tawaran untuk mengabdi di luar negeri. "Saya lebih memilih untuk mengabdi di Indonesia yang merupakan tanah kelahiran saya. Bagi saya lebih baik merana di negara sendiri daripada hebat di negara orang tapi hanya sebagai tamu," ungkap Prof Hanny Wijaya, sang Peracik Permen Minyak Kayu Putih (Cajuputs Candy) ini. (SMH/ris)